Sebagai komponen daya inti peralatan, kondisi pengoperasian motor kipas berpendingin air secara langsung menentukan efisiensi pendinginan dan masa pakainya. Mengabaikan perawatan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan serangkaian masalah: Debu, serat, dan kotoran lainnya akan menumpuk di motor selama pengoperasian. Kotoran ini akan menempel pada kumparan motor dan komponen pembuangan panas, sehingga menghambat pembuangan panas dan menyebabkan suhu motor naik terlalu tinggi. Hal ini tidak hanya mengurangi efek pendinginan, tetapi juga dapat membakar kumparan dan menyebabkan motor rusak. Di sisi lain, lingkungan kerja kipas berpendingin air memiliki kelembapan yang tinggi. Jika bantalan di dalam motor kurang pelumas atau seal-nya menua, uap air dapat dengan mudah masuk, menyebabkan bantalan berkarat dan macet, meningkatkan kebisingan pengoperasian motor, bahkan menyebabkan motor macet dan tidak dapat dihidupkan, yang sangat memengaruhi penggunaan normal peralatan. Oleh karena itu, perawatan rutin menjadi kunci untuk memastikan kestabilan pengoperasian motor kipas berpendingin air dan memperpanjang masa pakai peralatan.
Metode pemeliharaan spesifik dapat dibagi menjadi beberapa langkah berikut:
- Pembersihan Daya MatiSebelum perawatan, matikan daya kipas berpendingin air untuk menghindari risiko sengatan listrik. Buka casing peralatan, lalu bersihkan debu dan kotoran pada permukaan motor dan lubang pembuangan panas secara perlahan dengan sikat lembut atau pengering rambut. Fokuskan pembersihan endapan pada celah-celah kumparan motor untuk memastikan saluran pembuangan panas tidak tersumbat. Jika terdapat noda oli pada permukaan motor, lap dengan kain yang dicelupkan ke dalam deterjen netral, dan hindari penggunaan cairan korosif yang dapat merusak komponen motor.
- Pelumasan BantalanBantalan motor merupakan komponen yang dapat aus, dan kondisi pelumasannya perlu diperiksa secara berkala. Buka tutup ujung bantalan di kedua ujung motor, dan amati apakah permukaan bantalan kering dan berkarat. Jika gemuk telah mengering atau rusak, bersihkan dengan kain katun bersih, lalu oleskan gemuk khusus motor (seperti gemuk berbasis litium) secukupnya. Perhatikan bahwa jumlahnya tidak boleh terlalu banyak, cukup untuk melapisi bola-bola bantalan, agar gemuk tidak meluap dan menyerap debu.
- Inspeksi SegelPeriksa apakah segel strip dan cincin segel pada sambungan antara motor dan sistem pendingin air sudah tua atau rusak. Jika segel terlihat kehilangan elastisitas atau retak, segera ganti untuk mencegah air pendingin merembes ke bagian dalam motor, yang dapat menyebabkan korsleting atau karat komponen. Selain itu, periksa apakah lapisan insulasi terminal motor masih utuh. Jika rusak, bungkus kembali dengan pita insulasi untuk mencegah kebocoran listrik.
- Uji OperasiSetelah perawatan selesai, tutup casing peralatan, sambungkan catu daya, dan lakukan uji coba. Amati apakah ada suara atau getaran abnormal saat motor berjalan, sentuh casing motor dengan tangan Anda untuk merasakan suhunya (suhu normal casing tidak boleh melebihi 60℃), dan sekaligus periksa apakah volume udara dan efek pendinginan kipas berpendingin air normal. Jika ditemukan kelainan, hentikan mesin tepat waktu untuk pemeriksaan, dan gunakan kembali hanya setelah memastikan motor tidak rusak.
Disarankan untuk melakukan pembersihan dan perawatan dasar sebulan sekali, dan pemeriksaan menyeluruh (termasuk pelumasan bearing dan pemeriksaan seal) setiap tiga bulan sekali. Hal ini dapat secara efektif mengurangi kerusakan motor dan memperpanjang masa pakai kipas berpendingin air.




